Menghilang dari rutinitas

Java Summer Camp
-Woho ini bener-bener acara yang super fun! Ditengah kesibukan semester 5, saya merasa sedang liburan selama 3 hari ini. Awesome.
-hari Jum'at tanggal 1 Nov, rasanya mager banget buat berangkat karena efek capek susur bukit dari Pantai Kukup sampai Pantai Drini hari kamisnya.
-Setelah registrasi langsung cus ke bus menuju ratu boko. Saya masuk ke dalam grup 1, L.O mbak Lina dan tenda di A-6 bareng Sekar.
-Yuhu, kita belajar membatik.Pertama kali pegang malam, gambar sih bagus tapi eksekusinya jadi jelek karena malam-nya "mbleber" terus.
-Batik course! yeah, kita semua pakai batik buat opening ceremony sama dimas diajeng jogja, dinas pariwisata, dan putra-putri batik nusantara. Gala dinner-nya mantep, sehari itu udah korupsi es degan dan es krim 2 kali :p
-Games perkenalan malamnya, ya pasti tujuannya buat lebih mengenal, tapi kenal-nya cuma sama beberapa kelompok aja. Kumpul full baru malam ke 2
-Outbond seru dari 'ngiru' batik, spider war, jemparingan, sampai foto terkece
-Dalam waktu singkat main suling bambu, dalam waktu singkat menyanyikan lagu gundul-gundul pacul.
-Ramayana Ballet. Pertama kalinya nonton di indoor, baru mengerti ceritanya kemarin ini wahaha. Padahal orang Jogja asli *_*
-Camp Fire. So much thanks for Arul, pecah banget flash mob-nya!
-Jalan ke Kotagede. Freak banget, base camp kumpul itu di Sopingen, depan rumah Simbah. Alhasil cuma bisa lambai tangan ke Hari, soalnya hari itu mbak Niswah dateng buat menjawab lamaran Mas Amin :3
-Kotagede, punya banyak spot bagus buat foto. Semua bentuk bangunannya menarik! Let's hunting!
dan ini kali keduanya ke masjid agung mataram setelah setahun lamanya meninggal simbah kakung.
-Pulang dan closing ceremony di StiPram.

teman baru, kenal budaya baru, karakter unik, acara seru, menu makan oke banget, kakak LO kece-kece, aaa pingin lagi kaaan.


















Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raja Ampat, Papua Barat

Gambar
Menjadi sesuatu yang sangat tidak terimpikan bisa menginjakkan kaki kecil ini ke tanah Papua. Teringat jelas dalam benakku saat masih kecil, kelak ketika mulai menua aku akan bisa ke Papua seperti ayahku. Tapi, siapa sangka di umur 21 tahun saya bisa memenuhi impian kecil ini. Tentunya, ke Papua tidak dalam rangka liburan dong, saya bersama 25 teman melaksanakan KKN-PPM UGM 2014. Kebetulan kami mendapat tempat bernama Kampung Yenbeser, Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia. Awesome! Sedikit bayangan tampak daerahnya tidak ada di kepala ini. Terdapat banyak alternatif dapat dilakukan untuk sampai ke Pulau Papua, yaitu menggunakan pesawat terbang dan kapal. Bila menggunakan pesawat terbang dapat memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan, sebaliknya  dengan kapal dapat memakan waktu sekitar 5 hari perjalanan di laut. Kebetulan saya ketika berangkat menggunakan pesawat terbang dengan tiket promo Rp. 1.800.000,00 rute Surabaya-Makassar-Sorong masing-masing memakan waktu kurang lebih 2 jam p
Baca selengkapnya

HERE WE GO, KOREA!

Gambar
                  " daehan, minguk, manseeee..........."                Banyak jenis maskapai penerbangan yang dapat ditumpangi untuk perjalanan Indonesia-Korea. Bila mampunya hanya kelas promo dan ekonomi, disarankan menggunakan AirAsia. Meskipun dengan harga rendah kitapun dapat dengan selamat sampai tujuan dengan pelayanan yang baik oleh pramugara-pramugarinya . Apabila mampu membayar tiket pesawat dengan harga yang lebih dilengkapi dengan kenyamanan tingkat dewa, fasilitas makan dan minum serta bagasi yang sangat lega dapat menggunakan maskapai Garuda Indonesia yang jalurnya One Way. Foreign flight juga tersedia dengan harga yaaa.. bisa diprediksilah dollar lagi naik-naiknya.                 Imigrasi Jogja tergolong sederhana, hanya cek paspor dan tiket kemudian dilihat wajah dengan seksama oleh petugas dan cek barang. Perjalanan Jogja menuju Kuala Lumpur sekitar 2 jam lamanya. Perjalanan siang dengan jendela pesawat yang sinarnya ga karuan terangnya membuat kami t
Baca selengkapnya

HERE WE GO, DAEJEON!

Gambar
Daejeon kalo diibaratkan di Indonesia seperti Jogja, Kota Pelajarnya Indonesia, sedangkan Daejeon Kota Pelajarnya Korea. Semakin pelosok masuk ke kota-kota kecil, semakin sedikit pula yang bisa berbahasa inggris native . Sebagian orang Korea bila tidak bisa berbahasa Inggris akan menolak bila ditanyai oleh foreign bahkan selalu menjawab Oeobsoyeo .                  Destinasi menuju Daejeon dapat ditempuh dengan busway. Busway berangkat dari Express Bus Station, karena kami dari Myeong-dong bisa menempuh perjalanan menggunakan A’REX tapi kita diharuskan pindah jalur line (pelajari baik-baik jalur kereta, biar enggak bingung, kalau perlu pastikan untuk bertanya pada orang Korea asli). Kira-kira perjalanan menuju Express Bus Station sekitar 20 menit. Pembelian tiket bus ada di terminal dengan loket yang berjejer rapi. Pada tiket akan terlihat waktu keberangkatan, tujuan dan nomer tempat duduk. Untuk menuju Daejeon kami membeli tiket Seoul-Yuseong dan berhenti di Terminal Mugun
Baca selengkapnya