Postingan

Menampilkan postingan dari 2014
21 tahun makin deket sama bapak ibuk mbak arin tapi mimpi belum tercapai jodoh belum dapet pft. usaha kudu makin maksimal 2015 mulai terealisasi amin amin amin bismillahirrahmanirrahiim
i must have a big power to get my dream. my dream is so far away. to catch it, i must to run. run alone or run together? it's same. i will reach my goal when everything perfectly prepared in great time. i believe you, Allah :)
Aku teringat kalo hal itu kepikiran pun enggak buat sampai padaku tapi ternyata itu sampai padaku aku dibarengi orang yang loyal dan super hebat tantangan banget buat aku biar mereka tetap seperti itu dan tidak membuat segala apa yang berada di pundak mereka adalah beban aku ingin mereka mengerjakan setulus mungkin karena kalau tulus ya ampun kepikiran kalo kita udah banting tulang aja enggak semuanya terasa ringan semoga segala yang ditargetkan tercapai minimal aku bisa mewujudkan mimpi kecilku ini udah ada kesempatan tinggal mewujudkan aja ya bareng bareng temen-temenku itu yang loyal dan super hebat

Sumatera

Gambar
16.35 10 Januari 2014 resmi sudah kaki ini menapak di bumi Sumatera, terbang dan berlandas di bandara Sultan Badaruddin, Palembang, Sumatera, Indonesia. Setelah sekian lama jam dihabiskan di pesawat dan bandara. Hirup udara Sumatera yang *sama aja di Jogja* bersama Mbak Arina dan Bapak. Petualangan baru akan dimulai! 07.00 11 januari 2014 sepagi itu perut keroncongan tetap harus berangkat dari Palembang menuju Desa Rekimai, Semende Darat Tengah, Muara Enim, Sum-Sel. Tak ada bayangan apapun, karena tak bisa membayangkan bagaimana letak geografisnya. Travel ugal-ugalan  itu membawa kami selamat hingga kota kabupaten Muara Enim. Perjalanan yang dilewati kurang lebih 5 jam. Dilanjutkan dengan angkutan taksi menuju Desa Rekimai, perjalanan yang akan ditempuh kurang lebih 4,5 jam. Sejauh itu selalu ngobrol sama sopir kahul tentang apapun dari budaya, sosial masyarakat, ekonomi, sampai otomotif. Amazing ! 3 jam lamanya perjalanan melewati jalanan naik turun perbukitan diselimuti kabu
Kecewa Setiap orang pasti mengalaminya Dan kini aku merasakannya "Kecewa jelas, namun rasa kecewa dapat hilang seiring berjalan waktu, apalagi jika dibarengi dengan lapang dada. Berbeda dengan marah, yang akan mengendap dan menjadi penyakit hati. Untuk itu, bolehlah kecewa namun jangan marah.", kutipan dari Simbah Putri. Yes, untuk mengobati kekecewaanku yang juga penyebabnya diriku sendiri ini hanya mengulang-ulang nasehat simbahku ini dan menumpahkannya secerdas mungkin. Siap untuk melangkah? Go Forward!

Banjir Indonesia

Terdengar sayup-sayup membuka mata ketika diri ini tertidur lelapnya, pemberitaan mengenai Indonesia ini setiap hari. Berita online, offline, Live semuanya menceritakan Indonesia, *iyalah, orang ini di Indonesia* tapi kabarnya mengenai bencana yang menjadi trend gossip. Tapi, kupikir, Indonesia ini perlu tayangan yang membangun dan solutif. Pemaparan masalah diperlukan, namun perlu ada tindakan solutif. Langkah strategis kecil yang konkrit. Ketika bencana datang, komentar datang dari seluruh berbagai kalangan, memukul palu terhadap seluruh pemerintah yang ada. It’s not fair. Kita, yang lebih tahu daerah tersebut tentunya lebih mengerti dan tau periodisasi banjir. Banjir datang pun karena kesalahan sendiri. Drainase yang tak baik, penumpukan sampah, area resapan air yang sedikit, dan banyak lainnya. Masyarakat sudah tau masalahnya, solusi dapat diaplikasikan dengan bantuan pemerintah. Para ilmuan yang katanya ilmuan harus bergerak, sejauh ini belum pernah ku dengar mengenai langkah k
It’s has been a long time ago Kenikmatan bermunajat kepada-Nya Entah, sekarang rasa itu sedikit berbeda dengan yang dulu Aku ingin merasakan itu lagi Teringat pada-Nya ketika sujud kepala ini dilabuhkan Aku ingin bergetar hatinya ketika disebutkan namaNya 20 tahun aku di dunia Tapi apa yang kukenal mengenaiMu Ah payah Tak tahukan kita akan bertemu denganNya cepat atau lambat Who knows?

realita yang ada

ditanya pengalaman bermasyarakat, yang bisa kujawab minim. aku belum pernah ikut bina desa dan lain sebagainya. jadi remaja masjid tetap saja jarang. dua kali ikut mubaligh hijrah hanya memberikan sedikit gambaran buatku. di Dondongan, Minggir, Sleman di Jamburejo, Playen, Gunungkidul dua-duanya di Jogja, yang satu pelosok yang satu pinggir jalan utama daerah -_- yang pertama ini di Minggir, Sleman waktu kelas 1 MA. suatu kali, sekelompok berempat kami ditugaskan menjadi pembimbing guru TPA di masjid dan ternyata, kami dipecah menjadi 2 kelompok, alhasil kami membimbing di dua tempat berbeda aku mendapat di daerah Ngemplak, bersama adik kelasku. kalau digambarkan lokasi tempatnya, perlu berjalan sekitar 15 menit dari rumah singgah tak ada lampu, gelap gulita, melewati jembatan bersungai, dan berliuk jalannya. intinya kalau lewat jalan itu, dzikir enggak pernah putus deh, dan cuma bisa gandengan tangan satu sama lain. tapi... begitu bertemu anak-anaknya, semua menguaaa