Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

MY CURRENT LIFE

In the past six month, I have: Graduated from Universitas Gadjah Mada as Bachelor of Science Started temporary working as a data collector Rikhus Vektora project  based on Ministry of          Health Indonesia in Lombok Island site   And now i am an happier person with unemployment tittle When i was a kid, I always imagine when I am become adult, I must pay my own living expanses and in the age of 23th, i think in that age i was has a husband and child already. But, everything gonna beunsynchronous, because our imagine not related with our effort and destiny of course. In college, surely my top priority was doing the well academically and making sure i build many experience in that time. I spent a lot college time related activities such as studying for exam, working assignment, laboratory project  and as well organization contibution. My weekend almost fulfill with organization program that be held in beach, actually its can be called holiday too. The name of my organizati

M.O.V.E

Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam waktu singkat belum menjadi hal yang biasa untukku. Umumnya, khalayak mempercayai bahwa seseorang dengan golongan darah A (saya kebetulan iya) memiliki tingkat kerempongan atau ketelitian tinggi untuk barang-barang yang akan dibawa ketika traveling dibandingkan golongan darah lain. Ya itu benar, saya cenderung membawa berbagai hal yang penting untuk dibawa dan punya kebiasaan untuk menulis checklist barang yang saya bawa untuk dikoreksi kembali ketika pulang nantinya. Pokoknya kadang suka kepikiran kalau ada barang yang di checklist tapi tak terbawa dan masuk dalam golongan penting, meski di perjalanan masih ada kesempatan melengkapinya. Jadi kadang buat pindah-pindah memang agak rempong jatuhnya,  tapi pasti komplit. Namun, pengalaman untuk nekat berpergian jauh membuatku banyak belajar mengenai efisiensi dan efektifitas barang. Sehingga lama kelamaan barang-barang yang  dibawa semakin ringkas dan tetap komplit. Contohnya seperti

Lombok

Ya. Pada saat ini aku sedang berada di Lombok. Untuk kali keduanya aku ke Lombok untuk kegiatan riset. Bedanya, yang sekarang jangka waktu tinggal di Lombok lebih lama dibanding yang pertama. Aku sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki disini lagi. Bisa bertemu dengan kedua sahabatku disini menjadi sangat plus-plus rasanya. Hari ini pertama kami memulai penelitian di lapangan. Berpindah dari ekosistem hutan, non-hutan dan diakhiri di pantai hingga akhir bulan Agustus kedepan. Aku berharap kami bisa melaksanakan amanah ini dengan baik dan terselesaikan dengan baik pula. Kebetulan aku mendapat site Kab. Lombok Barat. Kami dibagi menjadi 2 kelompok, yang satu kerjanya nangkepin nyamuk dan kelompokku kerjanya nangkepin kelelawar dan tikus. Satu kelompokku terdiri dari 8 orang. Empat orang dari UGM, satu orang dari UNSOED, satu orang dari UNNES, satu orang dari UNDIP dan seorang dari UNRAM. Aku juga bersyukur mendapatkan teman-teman yang bisa bekerja sama dan mau bekerja. Sanga

Choice

Dunia isinya cuma pilihan Yang penting berani memilih Pilihan enggak ada yang benar atau salah kaya soal pilihan ganda waktu sekolah dulu Tapi dalam konteks positif ya Yang terjadi adalah apakah pilihan kita diamini oleh Yang Diatas Kalo tidak baik, segera putar arah cari pilihan lain Kalo baik, teruskan, tetep kerja keras untuk hidup di dalam pilihanmu Kerja kerasnya mencakup pengorbanan yang harus berujung pada keikhlasan Ikhlas bisa ada kalo kita tawakal kepada Yang Diatas Pengorbanan yang dihitung-hitung bikin hidup penuh kalkulasi, bikin hidup enggak tenang dan rumit Hidup bakal terus berjalan, pilihan lain makin banyak Semoga pilihan yang dipilih dan diamini Yang Diatas bisa bantu bekal tabungan di akhirat Jangan lupa ibadah pokoknya Gantungkan segala urusanmu cuma sama Yang Diatas Jangan pernah gantungkan urusanmu pada makhlukNya Terima kasih Ya Allah, Dalam seminggu ini aku bisa sedikit memaknai kehidupan melalui pandangan dari sobat-sobatku, yang mungkin mela

Momen yang tidak ingin aku ulangi

Gambar
Lagi-lagi tulisan ini bisa terwujud karena datang sebuah inspirasi. Inspirasi ini datang dari usaha “kepo” saya mengenai presenter Jejak Petualang, Medina Kamil. Melalui search engine , Google, tersebutlah mengenai musibah yang mereka alami ketika Ekspedisi di Papua. Kejadiannya pada tahun 2008, ketika itu saya masih di MA Mu’allimaat dengan kondisi berasrama membuatku tidak tahu kabar berita di dunia luar, salahsatunya musibah tersebut yang mungkin juga eksis di media pada masanya. Setelah saya buka dan baca pelan-pelan tulisan pengalaman dari seorang Produser Jejak Petualang yang ikut hilang, saya seakan-akan punya satu perasaan yang tiba-tiba muncul. Perasaan kengerian, yang juga pernah saya rasakan. Momen kengerian yang saya rasakan ini terjadi pada tanggal 29 Agustus 2014. Ketika itu kami (baca: tim KKN PPM-UGM PPB-10) bertolak kembali ke kampung Yenbeser setelah sehari tamasya ke Piaynemo. Kami ber-26 anak tamasya menyewa tiga kapal milik penduduk kampung Yenbeser, terdiri

Bird Watching di Yenbeser

Gambar
Raja Ampat menjadi destinasi impian setiap traveler di seluruh dunia. Siapa yang tidak tahu surga koloni pulau karst di bumi yang dapat memanjakan mata di setiap detiknya? Kabupaten Raja Ampat terdiri dari kurang lebih 610 pulau dengan pusat pemerintahan di Kota Waisai, Pulau Waigeo . Kepulauan Raja Ampat ini tepatnya terletak di Papua Barat. Sebelum memutuskan perjalanan ke Papua ada baiknya untuk mengkonsumsi obat pencegah malaria, karena Papua merupakan daerah endemik malaria. Perjalanan menuju Papua Barat dapat ditempuh dengan memesan tiket pesawat  dari berbagai kota besar di Indonesia dengan tujuan ke Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong . Menjadi nilai tambahan sendiri bila mendapatkan momen ketika sunrise  dari atas pesawat matahari muncul di pucuk paruh burung Pulau Papua sebelum landing di Sorong . Variasi akomodasi dapat dipilih untuk menuju Pelabuhan Rakyat Sorong, bisa menggunakan ojek; angkot ataupun sewa bus Damri untuk rombongan Rp.15.000,00/orang pada tahun 201
Ya Allah, back me up