Bird Watching di Yenbeser
Raja Ampat menjadi destinasi
impian setiap traveler di seluruh dunia. Siapa yang tidak tahu surga koloni pulau karst di bumi yang dapat memanjakan mata di setiap detiknya? Kabupaten Raja Ampat terdiri dari kurang lebih 610 pulau dengan pusat pemerintahan di Kota Waisai, Pulau Waigeo. Kepulauan Raja Ampat ini tepatnya terletak di Papua Barat. Sebelum memutuskan perjalanan ke Papua ada baiknya untuk mengkonsumsi obat pencegah malaria, karena Papua merupakan daerah endemik malaria.
Perjalanan menuju Papua Barat dapat ditempuh dengan memesan tiket pesawat dari berbagai kota besar di Indonesia dengan tujuan ke Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong. Menjadi nilai tambahan sendiri bila mendapatkan momen ketika sunrise dari atas pesawat matahari muncul di pucuk paruh burung Pulau Papua sebelum landing di Sorong. Variasi akomodasi dapat dipilih untuk menuju Pelabuhan Rakyat Sorong, bisa menggunakan ojek; angkot ataupun sewa bus Damri untuk rombongan Rp.15.000,00/orang pada tahun 2014. Kapal Marina Express/ Bahari Express akan kita gunakan untuk melintasi Selat Dampier menuju Kepulauan Raja Ampat dari Pelabuhan Rakyat Sorong. Estimasi harga tiket ekonomi Rp. 130.000,00, waktu pemberangkatan pukul 14.00 WIT dan dua jam perjalanan. Namun, meskipun berada di dek paling bawah kita bisa mendapatkan kenyamanan berupa tempat duduk yang lega, AC dingin dilengkapi dengan hiburan pemutaran film. Apabila tidak ingin menggunakan kapal, Sorong-Waisai bisa ditempuh dengan Susi Air dengan waktu tempuh perjalanan 30 menit, seharga kisaran Rp. 205.000,00 waktu pemberangkatan 08.30/ 09.10 WIT.
Bandara Domine Eduard Osok (dari arrival gate)
Kapal cepat Express Bahari
Yenbeser bisa dijadikan pilihan destinasi apabila berkunjung ke Raja Ampat karena mempunyai spot bird watching. Banyak pilihan homestay yang bisa digunakan untuk bermalam di Raja Ampat, kisaran harga standar sekitar Rp. 450.000,00. Apabila sudah booking homestay di melalui website resmi, biasanya akan di jemput oleh pengelola homestay di Pelabuhan Waisai. Sehingga tidak perlu repot mencari alternatif akomodasi speed boat/ long boat/ kapal johnson menuju penginapan. Waisai pun juga banyak menjamur hotel-hotel kecil dengan harga cukup terjangkau sejak Sail Raja Ampat 2014 lalu. Perlu diperhatikan untuk tidak menjadwalkan kedatangan pada hari Minggu, karena merupakan hari Ibadah.
Selamat datang di Yenbeser
Perjalanan Waisai menuju Yenbeser memakan waktu 30-40 menit perjalanan laut dari Waisai, tepatnya terletak di Pulau Waigeo Selatan. Begitu sampai di Yenbeser kita akan disuguhi pemandangan berupa perkampungan di sepanjang pinggir pantai dengan asap-asap dari permukiman warga yang membumbung ke angkasa. Sebelah Timur Yenbeser terdapat kampung Raswan, merupakan kampung baru yang dibuka dari program pemerintah. Berbeda dengan Yenbeser, Raswan cenderung terlihat rumah sederhana dengan kavling blok. Sedangkan di Yenbeser, rumah yang ada cenderung berbeda-beda bentuknya karena kebanyakan bangunan buatan sendiri.
Yenbeser sebelah Barat
Kapal merapat ke dermaga Yenbeser, akan terlihat sikap terbuka dari anak-anak Yenbeser dengan ceria menyambut pengunjung yang datang di kampung mereka. Pengunjung akan disuguhi kebiasaan "mandi air garam" anak-anak Yenbeser dari siang menuju petang.Cukup berbeda dengan pantai di wilayah Indonesia lain, ketika berada di Yenbeser kita tidak menemukan warung/ restoran yang berjejer di pinggir pantai. Pengunjung dapat berkeliling kampung melihat seluk-beluk perkampungan yang ada di Yenbeser. Kampung ini diapit oleh laut dan hutan. Warga setempat memanfaatkan kekayaan alam di laut dan hutan untuk kebutuhan makanan sehari-hari. Sayur-mayur yang lebih lengkap dapat dibeli di kota Waisai.
Bird Watching biasanya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIT, semakin pagi lebih baik, aktivitas trekking memasuki hutan dengan kontur jalanan sedikit menanjak dikelilingi dengan tumbuhan yang lebat mewarnai perjalanan ini. Sangat disarankan bagi pengunjung untuk menggunakan sepatu yang jauh lebih aman digunakan untuk melindungi telapak kaki dan juga pakaian yang melindungi seluruh bagian tubuh. Bagi pecinta fotografi sangat disarankan membawa lensa kamera 300-400mm karena burung cendrawasih ini cenderung bermain di pohon tinggi. Selama perjalanan aktivitas canda tawa sebaiknya dikurangi agar tidak membuat burung merasa terancam.
Trekking
Burung cendrawasih dapat mudah ditemui pada musim kawin (Mei-Agustus) dan musim menari (Mei-September) sehingga sangat baik untuk melakukan aktivitas bird watching pada bulan-bulan tersebut. Perbedaan jenis kelamin burung terlihat dari ekornya, pada jantan ekor cenderung panjang sedangkan betina ekor lebih pendek.
Selain burung cendrawasih kita bisa menemukan burung Maleo dan burung Mambruk-Dara Mahkota(terlihat pada koin logam Rp. 25,00) yang cenderung berada di permukaan tanah ketika sedang mencari makan. Ketiga jenis burung ini termasuk dalam daftar spesies terancam (IUCN-Redlist).
Kita bisa membeli oleh-oleh berupa noken yang tersedia di Yenbeser asli buatan mama-mama di sana.
Begitu indah bukan bila berwisata ke Raja Ampat? Tidak hanya pesona pantai dan pulau-pulaunya yang terkenal tapi juga hewan endemik di dalamnya memiliki nilai historis tersendiri.
Kita bisa membeli oleh-oleh berupa noken yang tersedia di Yenbeser asli buatan mama-mama di sana.
Mama dan noken-nya
Pulau Komodo menjadi destinasi wisata selanjutnya, saya ingin melihat secara langsung Taman Nasional Komodo yang menjadi salah satu situs warisan dunia dan kita bisa melihat langsung komodo endemik disana. Di pulau tersebut kita bisa menikmati juga keindahan lautnya dengan keanekaragaman hewan laut perpaduan Asia Australia. Selain itu juga bisa mengabadikan pantai dengan pasir berwarna pink yang terjadi akibat perpecahan karang berwarna merah. Untuk menikmati Pulau Komodo dari ketinggian, kita hanya perlu menaiki bukit di Gili Laba dan yeah, kita disini, di Pulau Komodo!
Oleh : Indira Diah Utami
Foto: Dokumentasi pribadi
Oleh : Indira Diah Utami
Foto: Dokumentasi pribadi
leh uga u
BalasHapus