Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

A Pieces of Life in Yenbeser

Gambar
 dari kiri atas: bangboo, dayat, burhan, rushan, rofiq, santana, yudha, galuh, ajeng, putri, rahma, nurin, dian, ayu dari kiri bawah: satrio, rizky, hardien, igan, havid, wendi, iwan, endah, indir, amanda, dini, amel     Memang benar, meski kami baru saling mengenal, namun pada akhirnya dapat saling beradaptasi, menghargai dan mempermasalahkan sifat karakter satu sama lain. Bagaimana tidak? Dua bulan ketemunya sama orang ini-ini aja. Di pulau, terisolir ketika musim angin tidak bersahabat. Bangun tidur, beraktivitas, hingga tidur lagi muka-muka ber-26 ini aja yang saling bertemu. Soalnya gimana kita bisa struggle tanpa kesolidan satu sama lain di negeri teramat jauh dari Jogja ini. Apalagi aku perempuan, pasti ayah dan ibuku sangat berat memberikan jawaban postitif ketika aku menginginkan KKN di negeri teramat jauh ini. Betapa besar hati ayahku melepas anak perempuannya karena tahu kalau anaknya ini sangat menginginkan menginjak tanah selain Jawa. *iyapo?**wakaka*  Pasan

Kembali ke Realita dan Rutinitas

Gambar
Liburan antah berantah selama 2 bulan di tempat orang-orang tidak mengenalmu dengan baik, menjadi nilai plus sendiri. Bisa dibilang mimpi yang nyata, orang baru datang dan pergi begitu cepatnya. Orang baik datang tanpa diminta, membantu dalam pemecahan masalah di perjalanan. Untungnya tidak bertemu orang kurang baik. Nek bejo koyo ngono. Dibandingkan teman-teman kelompok lain, cuma Yenbeser yang belum jelas balik ke Jogja kapan. Ketika ada koordinasi kormanit, semua sudah menentukan tanggal kepulangan dengan pesawat terbang. Mendekati akhir tanggal Agustus, orang tua banyak yang menanyakan, Kapan pulang? Tanggal pastinya? Naik apa? Perlu dikirim uang lagi tidak? Hanya tersenyum. Jangan khawatir, kami akan pulang dengan planning kepulangan yang masih dibicarakan satu unit. Kami menambah ekstra seminggu dalam mengerjakan program kami, sehingga waktu kepulangan pun di tunda dari tanggal awal penentuan. Cukup banyak alasan yang menjadikan kami resmi sampai pulang ke Jogja baru tangg

Waisai, Raja Ampat, Papua Barat

Gambar
Bayangan : Waisai itu kota keren, ibukotanya Raja Ampat pasti semua-mua ada disana. Ga perlu khawatir di Kampung kangen mall atau lainnya. Semua kebutuhan ada disana semua. Banyak tempat wisata. Siap dijelajahi! Realita : Waisai itu kota kecil yang masih dalam tahap perkembangan. Bus TransWaisai masih inisiasi buat hadapi Sail Raja Ampat. Keliling jalan kaki dari kota ke Pantai WTC masih terjangkau. Tidak ada mall. Banyak cottage/villa/hotel yang dibangun menghadapi Sail Raja Ampat. TransWaisai digunakan untuk angkutan umum dari Pelabuhan menuju Kota Waisai. Harga makanan cukup mahal, contoh harga Nasi+Ayam+Sayur Rp. 22.000,00, Bakso Rp. 15.000,00. Banyak orang Jawa yang transmigrasi, dan membuka warung makan Jawa. Sudah banyak yang memeluk agama Islam, terdapat Masjid Agung Waisai. Di bagian pedalaman masih banyak hutan dan pegunungan belum terjamah oleh manusia. Masjid Agung Waisai                 Kami sampai di Kota Waisai pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.30 WI

Raja Ampat, Papua Barat

Gambar
Menjadi sesuatu yang sangat tidak terimpikan bisa menginjakkan kaki kecil ini ke tanah Papua. Teringat jelas dalam benakku saat masih kecil, kelak ketika mulai menua aku akan bisa ke Papua seperti ayahku. Tapi, siapa sangka di umur 21 tahun saya bisa memenuhi impian kecil ini. Tentunya, ke Papua tidak dalam rangka liburan dong, saya bersama 25 teman melaksanakan KKN-PPM UGM 2014. Kebetulan kami mendapat tempat bernama Kampung Yenbeser, Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia. Awesome! Sedikit bayangan tampak daerahnya tidak ada di kepala ini. Terdapat banyak alternatif dapat dilakukan untuk sampai ke Pulau Papua, yaitu menggunakan pesawat terbang dan kapal. Bila menggunakan pesawat terbang dapat memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan, sebaliknya  dengan kapal dapat memakan waktu sekitar 5 hari perjalanan di laut. Kebetulan saya ketika berangkat menggunakan pesawat terbang dengan tiket promo Rp. 1.800.000,00 rute Surabaya-Makassar-Sorong masing-masing memakan waktu kurang lebih 2 jam p