Waisai, Raja Ampat, Papua Barat

Bayangan :
Waisai itu kota keren, ibukotanya Raja Ampat pasti semua-mua ada disana. Ga perlu khawatir di Kampung kangen mall atau lainnya. Semua kebutuhan ada disana semua. Banyak tempat wisata. Siap dijelajahi!

Realita :
Waisai itu kota kecil yang masih dalam tahap perkembangan. Bus TransWaisai masih inisiasi buat hadapi Sail Raja Ampat. Keliling jalan kaki dari kota ke Pantai WTC masih terjangkau. Tidak ada mall. Banyak cottage/villa/hotel yang dibangun menghadapi Sail Raja Ampat. TransWaisai digunakan untuk angkutan umum dari Pelabuhan menuju Kota Waisai. Harga makanan cukup mahal, contoh harga Nasi+Ayam+Sayur Rp. 22.000,00, Bakso Rp. 15.000,00. Banyak orang Jawa yang transmigrasi, dan membuka warung makan Jawa. Sudah banyak yang memeluk agama Islam, terdapat Masjid Agung Waisai. Di bagian pedalaman masih banyak hutan dan pegunungan belum terjamah oleh manusia.
Masjid Agung Waisai

                Kami sampai di Kota Waisai pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.30 WIT. Selama 3 hari kami masih berada di Kota Distrik Waisai ini untuk acara penyambutan KKN UGM dari Bupati dan stakeholder Pemda Raja Ampat tanggal 14 Juli 2014.
Siang harinya, 12 Juli 2014 kami berjalan-jalan ke Pantai WTC di bagian Selatan Waisai, cuaca sangat terik, panas membakar dan sangat berbeda jenis panas udara di Waisai dengan Yogyakarta. Pantai WTC ini kelak akan digunakan untuk tempat perhelatan Sail Raja Ampat 2014, sehingga masih banyak persiapan yang dilakukan Pemda untuk menghiasi Pantai WTC ini. Sorenya, kami menyambut 10 teman kami yang baru sampai ke Kota Distrik Waisai, bebarengan dengan tim KKN Manyaifun dan MeosManggara.

 Pantai WTC, Waisai, Raja Ampat

Malam hari di Waisai sangat menyiksa, nyamuk berterbangan dimana-mana. Kami stand by dengan lotion nyamuk kemanapun pergi. Nyamuknya ganas banget! Oh iya, lupa cerita kami ber-26 sebelum  keberangkatan ke Papua, seminggunya setiap hari rutin minum Doxyxycline semacam obat anti-malaria atau pencegahan malaria bagi non-warga asli Papua. Obat ini diminum dalam keadaan sudah kenyang, bila dalam keadaan lapar diminum bisa timbul mual ingin muntah dan harus minum obat anti-mual buat mengatasinya.
Nyamuk mengganas kalau malam menjelang

13 Juli 2014, tim Konsumsi Yenbeser merapat, kami perlu mempersiapkan seluruh bahan pangan seminggu kedepan tanpa adanya pasar di Kampung kami. Waisai sendiri sudah ada Pasar Tradisional yang menyediakan penjualan sayur, buah dan ikan di tempat yang cukup luas. Sedangkan tempat untuk pembelian bahan plastic rumah ada berderet di sepanjang jalan Kota Distrik Waisai. Penarikan uang lewat kartu ATM hanya ada satu di Bank BRI, pinggir jalan besar Waisai dengan Pelabuhan dan Kantor Bupati. Kartu ATM ketika bulan Juli hanya tersedia ATM BRI namun pada bulan Agustus ketika Sail Raja Ampat 2014 sudah bertambah tersedia ATM BNI dan ATM Mandiri. Lagi – lagi tolong digarisbawahi bahwa harga bahan pangan baku dan instan semua cukup mahal. Uang Rp. 500,00 tidak ada artinya disini hahahaha.

14 Juli 2014, seluruh tim KKN-PPM UGM unit Yenbeser, Friwen, Manyaifun dan Meos Manggara digiring ke kantor Bupati untuk penyambutan dan pembukaan periode KKN-PPM  UGM di kampung masing-masing. Selepas itu, kami diantar oleh Pemda menuju Pulau masing-masing. Kurang lebih perjalanan dengan speed boat dari Waisai menuju Yenbeser sekitar 30- 40 menit perjalanan.
Deg-deg-deg-deg
Upacara Pembukaan KKN PPM UGM di Kab.Raja Ampat, Papua Barat


 Our Geje Team
Seperti apa sih Kampung Yenbeser, Raja Ampat ini ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raja Ampat, Papua Barat

HERE WE GO, KOREA!

HERE WE GO, DAEJEON!