when a bad news come
sebenarnya saya enggak mau menulis ini
karena saya tahu
rasa sedih itu akan mendera kembali
tapi
saya cuma ingin mengabadikan moment tiap hidupku di notes dunia maya ini.
4 September 2013 (almh.Sriatun Sabini-mbah putri dari ayahku)
Ini berita yang mengagetkan..
Seminggu sebelum meninggal, bulikku datang ke Wates, Jawa Timur untuk menengok beliau yang pada bulan Juli diboyong ke Jawa Timur (ini ketika saya KP di Bogor dan orangtuaku tidak mengabari sama sekali).
Malam malam bulikku memberi berita yang kurang baik, ternyata budhe dan simbahku ini sudah seminggu di infus di rumah Wates karena tidak doyan makan dan akhirnya staminanya berkurang.
Jelas saja membuat tanda tanya besar buat ayah ibu dan saya sendiri.. Ini kenapa ??
tanggal 3 September 2013, tengah malam sekitar jam 22.00 ayahku merencanakan untuk ke Wates Jawa Timur bersama bulikku untuk membawa simbahku ke rumah sakit setempat dan mereka berencana untuk shift-shiftan menjaga simbahku.
Saya ingat sekali, malam itu sembari nonton televisi saya mendengarkan dengan jelas pembicaraan ayahku.
Ayahku berncana menggunakan transport bus malam untuk berangkat sorenya, sontak saya langsung memberi saran untuk menggunakan mobil saja tinggal menyewa sopir sehingga ayahku enggak terlalu capek (ayahku sudah tua). Namun beliau tidak menggubris saranku.
Paginya, jam 04.00 saya bersiap-siap untuk berangkat ke PPSMB Metamorphoself Fak. Biologi UGM, di tengah-tengah menyetrika almamater dan sudah mendesain apa yang akan saya lakukan nanti. Tiba-tiba ayah saya menghampiri dan berkata " yah, diah kamu harus ikut sama bapak ini," " Simbah putri barusan meninggal di rumah Wates menjelang Subuh ini ".
Speechless
tangan langsung mencopot setrikaan, almamater tergeletak aja.
Masuk ke ruang keluarga ibu saya sudah menangis.
jam 05.30 kami berangkat menjemput keluarga bulik di Bantul dan langsung ke Jawa Timur.
Selama itu, dadaku sesak. Rasa sedih dan rasa bersalah tidak bisa menunaikan amanah dari teman saya.
Sepanjang perjalanan yang kuingat hanya kasih sayangnya beliau terhadapku, dari kecupannya yang kadang membuatku sedikit risih tapi menandakan cintanya pada cucu.
Saya cucu termuda, dan masih belum bisa membuatnya melihat keberhasilanku.
Maafkan saya simbah :(((((
Tapi kejadian bener tanggal 4 September 2013 ayahku akan ke Jawa Timur menggunakan mobil dan menyewa sopir tapi itu karena berita lelayu...
Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un
Kini saya hanya bisa terus mendo'akannya, Do'a cucu kepada simbahnya..
Semoga amal ibadah, amal jariyah beliau diterima di sisinya..
karena saya tahu
rasa sedih itu akan mendera kembali
tapi
saya cuma ingin mengabadikan moment tiap hidupku di notes dunia maya ini.
4 September 2013 (almh.Sriatun Sabini-mbah putri dari ayahku)
Ini berita yang mengagetkan..
Seminggu sebelum meninggal, bulikku datang ke Wates, Jawa Timur untuk menengok beliau yang pada bulan Juli diboyong ke Jawa Timur (ini ketika saya KP di Bogor dan orangtuaku tidak mengabari sama sekali).
Malam malam bulikku memberi berita yang kurang baik, ternyata budhe dan simbahku ini sudah seminggu di infus di rumah Wates karena tidak doyan makan dan akhirnya staminanya berkurang.
Jelas saja membuat tanda tanya besar buat ayah ibu dan saya sendiri.. Ini kenapa ??
tanggal 3 September 2013, tengah malam sekitar jam 22.00 ayahku merencanakan untuk ke Wates Jawa Timur bersama bulikku untuk membawa simbahku ke rumah sakit setempat dan mereka berencana untuk shift-shiftan menjaga simbahku.
Saya ingat sekali, malam itu sembari nonton televisi saya mendengarkan dengan jelas pembicaraan ayahku.
Ayahku berncana menggunakan transport bus malam untuk berangkat sorenya, sontak saya langsung memberi saran untuk menggunakan mobil saja tinggal menyewa sopir sehingga ayahku enggak terlalu capek (ayahku sudah tua). Namun beliau tidak menggubris saranku.
Paginya, jam 04.00 saya bersiap-siap untuk berangkat ke PPSMB Metamorphoself Fak. Biologi UGM, di tengah-tengah menyetrika almamater dan sudah mendesain apa yang akan saya lakukan nanti. Tiba-tiba ayah saya menghampiri dan berkata " yah, diah kamu harus ikut sama bapak ini," " Simbah putri barusan meninggal di rumah Wates menjelang Subuh ini ".
Speechless
tangan langsung mencopot setrikaan, almamater tergeletak aja.
Masuk ke ruang keluarga ibu saya sudah menangis.
jam 05.30 kami berangkat menjemput keluarga bulik di Bantul dan langsung ke Jawa Timur.
Selama itu, dadaku sesak. Rasa sedih dan rasa bersalah tidak bisa menunaikan amanah dari teman saya.
Sepanjang perjalanan yang kuingat hanya kasih sayangnya beliau terhadapku, dari kecupannya yang kadang membuatku sedikit risih tapi menandakan cintanya pada cucu.
Saya cucu termuda, dan masih belum bisa membuatnya melihat keberhasilanku.
Maafkan saya simbah :(((((
Tapi kejadian bener tanggal 4 September 2013 ayahku akan ke Jawa Timur menggunakan mobil dan menyewa sopir tapi itu karena berita lelayu...
Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un
Kini saya hanya bisa terus mendo'akannya, Do'a cucu kepada simbahnya..
Semoga amal ibadah, amal jariyah beliau diterima di sisinya..
Komentar
Posting Komentar